Breastfeeding is a mother's gift to herself, her baby and the earth - Pamela K.Wiggins,IBCLC

Kamis, 09 April 2015

Tips Mengatasi Oversupply dan Fast LDR (Let Down Reflex)

Halo parents, kali ini saya akan membahas mengenai tentang salah satu breastfeeding case yang cukup sering dikeluhkan para ibu menyusui yaitu oversupply atau aliran ASI yang deras dan cukup merepotkan bayi dan mama. Saya termasuk yang mengalami sendiri kasus oversupply ini dan cukup menjadi masalah untuk saya dan bayi saya, berbekal dari banyak browsing, kemudian dipraktekkan sendiri dengan cara sendiri sampai akhirnya saya menemukan beberapa trik “berdamai” dengan si oversupply ini. Sebelumnya kenali tanda-tanda dulu seperti ini, pernahkan bayi anda:
-         Tiba-tiba tersedak saat menyusu atau batuk-batuk
-         Fussy feeding atau rewel dan gelisah saat menyusu sehingga menganggu latch on yang sudah benar
-         Berulang kali gumoh dan reflux, bahkan saat sudah disendawakan
-         Mendadak mengigit putting, melepas payudara tiba-tiba atau sampai menolak menyusu
-         Terlihat megap-megap saat menyusu
-         Latch on sudah baik tapi ada suara “clicking” saat menyusu dan terlihat kepala bayi mulai mundur saat anda merasakan LDR datang
-         Anda merasakan seringnya LDR dan kapasitas pengisian payudara yang cepat setelah bayi menyusu atau dikosongkan dengan pompa dan perah manual

LDR (let down reflex) merupakan reflek oksitosin dihasilkan dari stimulus bayi menyusu langsung,dikosongkan dengan breast-pump atau perasaan ibu yang sedang senang dan pikiran yang positif. Pada beberapa orang LDR bisa dilihat netes-netes sampai muncrat-muncrat. Beberapa mama memiliki masalah dengan LDR yang cepat dan aliran deras, inilah yang biasanya berhubungan dengan oversupply (banyaknya rangsangan oksitosin sehingga supply berlebih).  Jika mama melihat gejala-gejala diatas tadi pada bayi, kemungkinan besar mama mengalami oversupply yang menyebabkan terjadinya LDR yang cepat atau deras.

Beberapa hal yang mencetuskan oversupply:
-         Faktor bayi: masalah posisi dan perlekatan menyusu karena kelainan anatomi bayi yaitu Tongue tie dan upper lip-tie, bibir sumbing, kelainan langit-langit mulut bayi
-         Menyusui dijadwal sesuai jam, tidak berdasarkan menyusui sesuai permintaan bayi
-         Membatasi bayi menyusu seperti bayi dibatasi menyusu 15-30 menit saja, melepas tiba-tiba hisapan bayi
-         Menyusui payudara kanan dan kiri langsung sekaligus dalam 1 sesi padahal bayi sudah kenyang
-         Banyak mengkonsumsi galactogogue tertentu pada beberapa ibu dapat menimbulkan kasus oversupply
Akibat yang terjadi apabila oversupply tidak tertangani dengan baik:
-         Bayi selalu gelisah dan rewel saat menyusu sehingga perlekatan menjadi bermasalah
-         Bayi bisa menolak menyusu karena tidak sanggup dengan aliran yang deras. Makin diperberat jika bayi dikenalkan dengan dot
-         Ibu mengalami engorgement (payudara bengkak), saluran ASI tersumbat, galactocele sampai mastitis
-         Karena bayi kurang melekat dengan baik ketika menyusu,  ibu bisa mengalami nyeri putting yang cukup dapat menyebabkan trauma tersendiri
-         Terlalu banyaknya foremilk yang masuk ke bayi, sebelum hindmilk masuk bayi sudah “menyerah” dan melepaskan payudara ibu. Padahal kita tahu hindmilk kaya lemak yang penting untuk sumber energi bayi dan kenaikan berat badan. Foremilk kaya laktosa yang apabila masuk saluran pencernaan hasil pemecahannya berupa gas. Bisa menyebabkan bayi kembung sampai kolik
-         BAB bayi hijau yang artinya bayi mengkonsumsi banyak foremilk. Apabila hindmilk cukup dikonsumsi makan feses bayi normal berwarna kuning mustard atau golden yellow.
-         Kenaikan Berat badan yang minim atau tidak signifikan
-         Bayi sering gumoh sampai reflux (GER)
-         Jika bayi menolak menyusu, dapat mengakibatkan ibu stress yang akhirnya berimbas ke produksi ASI yang menurun.

Lalu apa yang harus saya lakukan jika bayi saya kewalahan dengan aliran ASI saya yang deras?
1.     * Membantu bayi terbiasa dengan aliran ASI mama yang deras
-         Posisikan bayi menyusu dimana gravitasi melawan aliran ASI, kepala bayi diatas putting. Saya sudah mencoba sendiri posisi ini dan sangat membantu sekali pada bayi saya untuk mendapatkan perlekatan yang benar.
a. posisi menyusui IMD. Posisi ini bisa membantu aliran ASI yang sedang deras-derasnya untuk berkurang sedikit karena pengaruh gravitasi
b. posisi bayi dari atas, tapi berbaring ke samping badan ibu. Ini bisa membantu bayi memperlambat aliran yang sedang deras
c. Posisi cradle yang biasa tapi ibu bersandar ke belakang, sangat dibutuhkan beberapa bantal untuk dijadikan sandaran badan mama

source: kellymom.com
d. Posisi football. Bisa gunakan bantal menyusui untuk menyokong tubuh bayi dan ibu juga bersandar di beberapa bantal.


e. Posisi bayi duduk dan wajahnya langsung berhadapan dengan payudara. Terutama ini untuk bayi yang lebih besar dan sudah duduk, tidak direkomendasikan untuk newborn. Posisi ini sangat membantu apabila mama ingin menyusui bayi di tempat umum, di dalam baby wrap.

source: kellymom.com


-         Penting yang selalu diingat, selalu sendawakan bayi setiap segera menyusu walaupun menyusu hanya sebentar. Untuk mencegah reflux
-         Sebanyak mungkin biarkan bayi menyusu langsung. Pikirkan baik-baik penggunaan dot karena akan menambah masalah baru
-         Jika bayi sudah mengamuk, alihkan perhatiannya dengan menggendong dan mendekap bayi sejenak . ajak dia bicara pelan-pelan. Cari suasana menyusui di tempat yang tenang, lampu bisa diredupkan. Bisa disertai musik lembut sehingga bayi menjadi relax
-         Susui bayi ketika dia mengantuk. Ini sangat membantu bayi dapat menghisap lebih efektif sehingga dapat mengontrol aliran yang awalnya deras
-         Ketika bayi menyusu, mama bantu dengan memegang payudara dengan pegangan gunting untuk menekan aliran yang sedang deras.
-         Ini yang hampir selalu saya kerjakan. Pompa sebelum bayi menyusu langsung. Jika tidak sempat mengambil breast-pump, mama bisa mencoba perah manual dengan teknik marmet selama 5 menit. Keluarkan beberapa ml foremilk (dan disimpan), kemudian susui ke bayi agar bayi bisa mendapatkan hindmilk lebih banyak.
-         Berusaha untuk serileks mungkin, karena jika mamanya lebih panik bayi akan lebih gelisah.

2.     * Mencoba “ mengurangi” suplay ASI
-         Tidak direkomendasikan saat bayi masih newborn sampai usia 6 minggu, dimana saat ini bayi bisa berulang kali mengalami fase growth spurt
-         Block feeding, salah satu metode menurunkan suplay ASI tapi tidak mempengaruhi kebutuhan bayi akan ASI. Saya sudah mencoba metode ini dan sangat membantu. Caranya adalah:
a.     Misal bayi selesai menyusu di payudara kanan kemudian tidur, beberapa saat kemudian bayi akan menyusu lagi. Susui di payudara yang sama yaitu payudara kanan. Bisa dicoba di 2-3 sesi menyusu. Ini untuk mengatur stimulus ke oksitosin. Masih ingat negative feedback kan ma. Jadi misal payudara penuh,sinyal ke otak adalah “stop sementara” dikeluarkannya hormon oksitosin sampai payudara dikosongkan.  Jika sinyal ini dicetuskan beberapa kali, dapat membantu menurunkan suplay ASI. Otak akan merekam dan beradaptasi dalam menghasilkan hormon oksitosin.
b.     Mama pasti merasakan tidak nyaman pada payudara sisi sebelah apabila tidak digunakan dalam 2 sesi menyusui. Mama bisa perah sedikit sampai terasa tidak kencang dan nyaman kembali. Kemudian kompres dingin
c.      Ulangi beberapa kali secara simultan, 1 payudara untuk 2-3 sesi menyusui. Kemudian payudara yang satunya setelah dipompa sedikit gunakan untuk 2-3 kali dalam sesi menyusui.
d.     Hindari pompa payudara “sewaktu-waktu” di jam-jam yang tidak berurutan.
e.     Stop sementara semua galactogogue apalagi jika mama sampai sudah mengalami pembengkakan payudara.
f.       Jangan lupa pantau tanda ASI cukup seperti BAK > 6x sehari, BAB warna kuning mustard berampas (pada bayi yang mendapat ASI eksklusif bisa tidak BAB beberapa hari bahkan sampai 7-10 hari), kenaikan Berat badan. Anak tidur cukup
Saat ini bayi saya sudah 7 bulan dan saya sudah “bersahabat” dengan si oversupply setidaknya bayi saya sudah terbiasa dan aliran ASI saya tidak seheboh di awal-awal menyusui. Semoga tips dan trik ini bisa membantu Ibu-Ibu semua. Pantang menyerah ya ma, tetap semangat dan menyusuilah dengan tekad sekeras baja. Good luck  J


Sumber: Kelly Mom-forceful let down reflex and oversupply

2 komentar:

  1. Dok, sy mau tanya apakah dlm proses block feeding akan terjadi penggumpalan di payudara? Jika iya, bgmna cara mengatasi nya? Makasih dok

    BalasHapus
  2. Artikel nya sangat membantu.. Sy jg alhamdulillah oversupply asi, klo baby sudah pgn tidur trus nenen tapi asi deras suka ngamuk2 gelagepan. Sy coba tips nya!

    BalasHapus